Ditemukan Di Laut: Monolit Misterius dari Zaman Batu Berat 15 Ton Usia 10.000 Tahun Jadi Bukti Kehebatan Manusia Zaman Batu
Monolit misterius berusia 10.000 tahun yang ditemukan di Selat Sisilia yang berada di Laut Mediterania, mengungkap kehebatan manusia zaman batu.
Monolit itu menandakan bahwa manusia masa itu sudah mampu bekerja sama, memotong batu seberat 15 ton secara presisi dan membawanya sejauh 300 meter.
“Adanya monolit ini menunjukkan adanya aktivitas manusia yang intensif di sana (wilayah sekitar Sisilia),” tulis Emmaluele Lodolo dari Institut Nasional Oseanografi dan Geofisika dari Italia, dan Zvi Ben-Abrahaman dari Tel Aviv University dalam publikasi di Journal of Archaeological Science edisi September 2015 silam.
“Monolit itu (adalah hasil) potongan dan ekstrak batuan tunggal yang terletak 300 meter lebih ke selatan dari posisinya saat ditemukan, yang lalu dipindahkan dan mungkin ditegakkan,” ungkap kedua peneliti seperti dikutip situs Ancient Origin, (8/8/2015).
Obyek berukuran 12 meter itu ditemukan pada kedalaman 40 meter dari permukaan laut saat para peneliti kelautan menyurvei perairan antara Sisilia dan Tunisia.
Umur monolit diperkirakan berdasarkan analisis fragmen dari cangkang-cangkang kerang yang menempel pada permukaannya.
Monolit yang dibuat oleh masyarakat berburu dan meramu itu dahulu tak sepenuhnya tenggelam.
Hingga saat Zaman Es berakhir pada 9.850 tahun lalu, daratan antara Tunisia dan Sisilia yang menjadi salah satu pusat hunian saat itu kemudian dibanjiri oleh air, menjelma menjadi selat.
Peneliti meyakini bahwa monolit yang ditemukan merupakan buatan manusia karena punya bentuk yang beraturan dan tiga lubang dengan diameter yang sama.
Tidak jelas fungsi monolit pada saat itu. Namun, benda tersebut membuktikan bahwa manusia pada Zaman Batu cerdas dan bisa berkreasi.
“Penemuan situs bawah air di Selat Sisilia bisa memperluas pengetahuan kita tentang peradaban mula di Mediterania, serta pandangan kita tentang inovasi dan perkembangan teknologi yang dicapai oleh orang masa Mesolitikum,” kata Lodolo dan Ben-Abraham. (kompas/ natgeo/berbagai sumber)
No comments: