Gua Bawah Tanah Mars Bisa Jadi Tempat Perlindungan dari Radiasi
Saat ini, perusahaan transportasi luar angkasa banyak yang menaruh mimpi mereka untuk dapat mengirim seseorang ke Mars, menjadikan planet merah ini sebagai tempat koloni manusia kedua setelah Bumi. Mereka pun saling berlomba-lomba untuk dapat mewujudkannya.
Namun, sebuah pertanyaan besar terlontar, apakah lingkungan Mars benar-benar dapat mendukung kehidupan? Sedangkan seperti yang sudah diketahui dari data-data yang berhasil dikumpulkan oleh robot penjelajah Mars menunjukkan bahwa kondisi Mars bukanlah tempat yang bersahabat untuk dihuni.
Meskipun planet ini memiliki sedikit atmosfer. Namun, bukti adanya komponen pendukung kehidupan belum ditemukan keberadaannya di planet ini.
Akan tetapi, robot penjelajah Mars, saat ini hanya bisa mengumpulkan data-data yang ada di permukaannya saja. Sementara itu ada beberapa tempat yang hanya dilihat sekilas melalui foto. Foto yang memperlihatkan seperti sebuah sistem lubang gua bawah tanah telah menarik perhatian para ilmuwan. Karena mereka berpikir, gua di Mars dapat dimanfaatkan sebagai pendukung kehidupan bagi penjelajah manusia di masa depan kelak. Sebab, dapat melindungi dari radiasi sinar matahari.
Bertitik di sekitar permukaan, bukaan gua misterius ini sama sekali belum dijelajahi dan dapat memberikan akses ke seluruh jaringan terowongan dan ruang bawah tanah Mars.
Temuan ini menjadi topik menarik bagi studi baru yang dilakukan oleh ilmuwan Daniel Viúdez-Moreiras di National Institute for Aerospace Technology Spanyol yang telah menghitung berapa banyak radiasi UV yang masih bisa masuk ke berbagai jenis gua di berbagai lokasi di Mars. Menurut studi tersebut tingkat radiasi di dalam gua-gua di Mars kemungkinan hanya sebagian kecil dari yang ditemukan di permukaannya, menjadikannya tempat yang ideal untuk pemukim masa depan dalam mencari perlindungan.
Hasil studi Daniel Viúdez-Moreiras ini telah diterbitkan dalam jurnal Icarus pada 18 Agustus 2021 dengan mengambil judul The ultraviolet radiation environment and shielding in pit craters and cave skylights on Mars.
Menurut Daniel, meskipun sebagian besar kondisi lingkungan Mars sangatlah tidak ramah, tetapi keberadaan gua bawah tanah ini dapat menjadi solusi.
Dilansir dari NewScientist, Daniel Viúdez-Moreiras, mengatakan, “Radiasi pengion tidak menunjukkan perilaku yang persis sama dengan radiasi UV.” Ia melanjutkan, "Namun, diharapkan radiasi pengion juga akan sangat dilemahkan di lubang kawah dan langit-langit gua."
Mars memiliki atmosfer yang sangat sedikit dan tidak memiliki medan magnet, yang berarti bahwa permukaannya terus-menerus dibombardir oleh radiasi matahari yang berbahaya yang akan membuat hidup di sana tanpa perlindungan menjadi hal yang mustahil.
Karena Mars tidak memiliki medan magnet global atau atmosfer tebal seperti Bumi, maka permukaannya akan terus menerus terkena radiasi ultraviolet (UV) berbahaya dan radiasi pengion dari luar angkasa. Ini tentu akan menimbulkan masalah bagi kehidupan asli dan penjelajah manusia. Setiap makhluk hidup di permukaan Mars akan terkena dosis radiasi yang rata-rata 900 kali lebih tinggi daripada yang dialaminya di Bumi.
Meskipun belum jelas, apakah radiasi pengion berpotensi lebih berbahaya daripada UV, tetapi menurut pernyataan yang diucapkan oleh Daniel tersebut, kita masih memiliki kemungkinan yang dapat menjadi harapan baik bagi kita untuk berlindung dalam gua-gua tersebut.
Selain itu, gua-gua di Mars juga bisa menjadi tempat yang ideal untuk mencari bukti kehidupan di luar bumi, terutama mengingat apa pun di bawah sana akan terlindung dari kondisi di permukaannya.
Siapa tahu, mungkin ada sesuatu yang hidup di bawah sana saat ini. Sebab, belum ada pendarat ataupun penjelajah satu pun yang pernah mengunjungi gua di Mars.
No comments: