Misteri Kawah Misterius di Lokasi Tenggelamnya KRI Nanggala
Kawah misterius yang merupakan lokasi tenggelamnya Kapal Selam Nanggala 402 menambah teka-teki hingga ini. Ternyata Kapal militer China lah yang kali pertama menemukan keberadaan kawah misterius di lokasi karamnya KRI Nanggala-402, di laut utara Bali.
Kawah misterius diduga merupakan lokasi tenggelamnya badan tekan (pressure hull) kapal selam milik TNI Angkatan Laut (AL) tersebut. Jarak kawah dengan badan kapal selam KRI Nanggala sekitar 21 meter.
Kawah misterius yang ditemukan kapal China Tan Suo-2, berada di kedalaman 839 meter, dengan diameter sekitar 38 meter dengan kedalaman kawah 10-15 meter.
"Kita menamakan creater atau kawah yang diameternya kurang lebih 38meter, dengan kedalaman kurang lebih 10-15 meter. Ini (kawah) yang sampai saat ini kita masih belum mengetahui apa sebenarnya kawah tersebut," kata Panglima Komando Armada II (Pangkormada II) Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto dalam pernyataannya beberapa waktu lalu.
Rencananya Dive Operation kelima, tetap fokus pada area pencarian di dalam kawah.
Iwan menjelaskan penemuan kawah misterius tersebut tergambar melalui survei bawah laut oleh kapal milik China dengan jarak ukur pada lebar 2,5 kilometer dan 3,7 Km.
Beberapa kapal China yang dikerahkan untuk membantu proses evakuasi ialah: PRC Navy Ship Ocean Tug Nantuo 195, PRC Navy Ocean Salvage & Rescue Yong Xing Dao 863, serta kapal Penelitian Tan Suo 2 akademi ilmu pengetahuan China.
Kawah misterius ditemukan di dasar laut Utara Bali di kedalaman 838 meter dalam investigasi tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402. Lokasi kawah ini sangat dekat dengan keberadaan kapal selam, bahkan diduga ada bagian kapal selam masuk dalam kawah tersebut.
Apa sebenarnya kawah tersebut?
"Mungkin saja ada magma yang nyasar, dia mencari daerah yang lemah. Ketika tidak mampu menembus ke atas dia akan mencari sekitarnya sehingga di situlah akan terjadi tembusan panas dalam bumi," kata Mustain mengutip CNN.
Secara teori, lanjutnya, hal itu bisa saja terjadi. Meski menurutnya fenomena itu sangat tak umum. Apalagi kata dia, selama ini belum ada penelitian yang menguatkan temuan kawah di dasar laut utara Bali.
"Mungkin saja terjadi, tapi tidak umum," katanya.
Dugaan lainnya, penurunan muka tanah di dasar laut utara Bali bisa saja terjadi akibat adanya aktivitas pertambangan minyak dan gas bumi di sekitar sana.
"Di wilayah yang bawahnya banyak disedot minyak kemudian terjadi penurunan permukaan, itu bisa amblas. Itu jika disebabkan material oil dan gas [yang disedot]," ujarnya.
Sementara itu, Pakar Geologi Pusat Studi Bencana ITS, Amien Widodo mengatakan bahwa kemungkinan munculnya kawah di perairan utara Bali sangatlah kecil. Sebab, menurutnya jalur magma antar gunung berapi tak melewati lokasi tersebut.
"Kemungkinan itu kawah sangat kecil, kalau aktivitas gunung berapi sudah muncul di Gunung Agung, atau Gunung Batur, di sebelah utaranya sudah nggak keluar lagi, jalur magmanya tidak ada di situ," kata Amien.
Berdasarkan amatannya, temuan itu merupakan cekungan dasar laut atau palung. Cekungan itu, kata Amien bisa disebabkan oleh derasnya pergerakan massa air di dasar laut utara Bali.
"Itu istilahnya palung atau cekungan, jadi bukan kawah. daerah itu, Bali dan Lombok, itu lewatnya arus Pasifik menuju ke Samudera Hindia, kecepatan arusnya tinggi, karena tinggi maka permukaannya mengalami erosi, mengalami cekungan,"katanya.
No comments: