Hubungan Benua Sundaland dan Atlantis yang Tenggelam
Indonesia adalah Benua Sundaland yang tenggelam, itu fakta ilmiah. Namun banyak yang mengaitkannya dengan legenda Atlantis.
Legenda Benua Atlantis memang begitu terkenal. Kisah ini sudah ada dari zaman Yunani kuno oleh filsuf Plato dalam buku Timaeus dan Critias.
Sekarang kita dihadapkan dengan fakta ilmiah, bahwa Indonesia dulunya adalah Benua Sundaland yang tenggelam. Tidak heran, kemudian banyak yang mengaitkan Indonesia sebagai lokasi Benua Atlantis.
Bagaimana duduk perkaranya? Dalam penelusuran detikINET, ada sejumlah buku yang populer mengangkat teori Indonesia sebagai Atlantis.
Yang paling populer adalah buku Atlantis: The Lost Continent Finally Found karya Arysio Nunes dos Santos dari Brasil yang terbit tahun 2005. Prof Santos menjadikan karya Plato sebagai sebuah patokan untuk mencari Atlantis. Santos menyimpulkan, lokasi Atlantis yang paling cocok dengan buku Plato adalah Indonesia.
Buku kedua adalah Eden in The East tahun 1998 karya Stephen Oppenheimer, seorang akademisi dari Oxford. Oppenheimer pun pernah diwawancara khusus oleh detikcom ketika bukunya pertama kali terbit di Indonesia pada 2010 silam.
Oppenheimer tidak secara eksplisit mengatakan ada Atlantis di Indonesia. Bukunya lebih membahas soal Sundaland di Zaman Es. Namun penggemar teori Atlantis, menyamakan karya dia dengan karya Santos.
Meski tidak langsung menyebut Atlantis, Oppenheimer menyebutkan awal peradaban dunia berasal dari Sundaland, lalu manusia menyebar ke seluruh dunia. Dalam wawancara dengan detikcom, dia mengatakan separuh pertama bukunya berisi bukti genetika dan separuh kedua adalah kompilasi legenda dan mitologi banjir besar dan benua tenggelam.
Buku ketiga adalah Atlantis: The Lost City is in Java Sea karya Dhani Irwanto dari Indonesia tahun 2015. Buku ini merupakan pendalaman dari tulisan Plato, Santos, Oppenheimer dan penelitian Dhani Irwanto sendiri. Dia pun menulis sejumlah karya lain terkait legenda Atlantis di Indonesia.
Secara eksplisit, Dhani menyebutkan lokasi Atlantis ada di Laut Jawa yang kini tenggelam bersama Sundaland. Lantas, bagaimana pendapat ilmuwan dengan legenda Atlantis yang dihubungkan dengan Benua Sundaland yang tenggelam?
detikINET pun berbincang dengan ahli Paleontologi ITB, Profesor Yahdi Zaim dalam perbincangan dengan detikINET, Senin (17/8/2020). Yahdi mengatakan berpendapat mengaitkan Atlantis dan Sundaland itu boleh-boleh saja.
"Pendapat seperti itu boleh-boleh dan sah-sah saja," kata Yahdi.
Namun klaim dan opini semacam ini akan sia-sia saja tanpa bukti ilmiah. Yahdi memilih tidak mendukung Sundaland sebagai Atlantis, jika tidak didukung oleh bukti-bukti yang teruji secara ilmiah.
"Selama belum atau tidak didukung oleh data yang nyata, empirik antara lain seperti temuan-temuan arkeologis, geologis dan geofisika, masa saya tidak mendukung pendapat dan kebenaran Sundaland sebagai wilayah Atlantis seperti mitologi yang diramaikan banyak orang," ujar Yahdi.
No comments: