Menguak Fakta Dibalik Misteri Laut Setan Segitiga Naga di Samudera Pasifik, Telah Menelan Korban 700juta Jiwa
Ada banyak sekali tempat misterius di seluruh dunia baik di darat maupun laut yang sulit dijelaskan secara logis, salah satunya adalah laut setan.
Salah satu misteri laut yang masih melegenda hingga saat ini adalah hilangnya kapal di laut setan yang menjadi kapal hantu karena hanyut tanpa awak.
Meskipun segitiga bermuda terkenal menjadi tempat paling misterius di dunia ini, sejumlah lokasi lain juga tak kalah misterius seperti Laut Setan.
Laut Setan, juga dikenal sebagai Segitiga Naga, dimana tempat ini selalu jadi mimpi buruk bagi para pelaut di perairan di seluruh dunia.
Terletak di dekat pantai Jepang di Samudra Pasifik, Laut Setan (Ma-no Umi dalam bahasa Jepang) adalah salah satu dari dua belas vortisitas keji yang terletak di sekitar bumi.
Vortex keji adalah daerah-daerah di mana tarikan gelombang elektromagnetik planet ini lebih kuat daripada di tempat lain.
Seperti judulnya, Segitiga Naga memanjang sebagai segitiga antara Jepang dan Kepulauan Bonin, termasuk sebagian besar Laut Filipina.
Secara geografis, segitiga tersebut terletak di sekitar Miyake, yaitu pulau Jepang yang terletak sekitar seratus kilometer selatan Tokyo.
Namun, lokasi pasti dari Laut Setan masih diperdebatkan karena beberapa laporan mengklaim jarak yang berbeda ke daerah tersebut.
Beberapa laporan menyatakan, jarak laut setan berada di 110 km dari wilayah pantai timur Jepang, sementara yang lain mengklaim laut itu terletak di dekat Iwo Jima, sebuah Pulau Gunung Berapi Jepang yang berjarak hampir 1.200 km dari pantai Jepang.
Karena Laut Setan tidak secara resmi dimasukkan dalam peta, ukuran sebenarnya dan keliling perairan terkenal itu tetap tidak diketahui.
Daerah itu juga disebut sebagai Segitiga Bermuda Pasifik, yang menunjukkan posisinya yang persis berlawanan dengan Segitiga Bermuda.
Laut Setan telah menjadi berita selama beberapa dekade karena insiden hilangnya kapal yang tidak dapat dijelaskan.
Menurut legenda, laut setan terkenal karena telah membuat kapal terkuat menghilang, bersama dengan awak di luar negeri.
Kapal yang diduga hilang di Laut Setan tersebut adalah kapal dari Kekaisaran Mongol dimana 40.000 awaknya dilaporkan hilang karena topan.
Para penyelam dan arkeolog kelautan pun telah menemukan armada Mongol yang tersisa dari wilayah tersebut, yang memperkuat cerita ini.
Kisah lain menceritakan penampakan seorang wanita misterius berlayar dengan kapal di laut setan di awal 1800-an.
Dikatakan bahwa kapal itu menyerupai peralatan tradisional Jepang untuk membakar dupa. Namun, tujuan dan identitas kapal tersebut masih menjadi misteri.
Pada abad berikutnya, terutama pada tahun 1940-an dan 1950-an, sejumlah kapal penangkap ikan dan lebih dari lima kapal militer hilang di laut, di daerah yang terletak di antara Pulau Miyake dan Iwo Jima.
Akibatnya, Jepang mengirim kapal penelitian bernama Kaio Maru No.5 pada tahun 1952 untuk menyelidiki kapal yang sebelumnya hilang di Segitiga Naga tanpa jejak.
Bangkai kapal Kaio Maru No.5 kemudian ditemukan, tetapi keberadaan para awak tidak pernah terdengar lagi.
Menyusul insiden ini, pemerintah Jepang dilaporkan menyatakan daerah ini berbahaya untuk pelayaran laut dan pengangkutan barang.
Selain itu, sebagai akibat dari insiden yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, semua upaya untuk mengungkap fakta di balik misteri itu juga dibatalkan sepenuhnya.
Asal usul dari laut setan ini berawal dari dongeng Cina tentang naga yang ada di bawah permukaan air.
Menurut dongeng ini, naga di bawah laut menyerang kapal yang lewat untuk memuaskan rasa lapar mereka.
Sedangkan cendekiawan seperti Ivan Sanderson mengungkapkan bahwa arus panas dan dingin yang melintasi Vortis Keji ini menyebabkan hilangnya kapal di Laut setan.
Menurutnya, arus tersebut mengakibatkan gangguan elektromagnetik yang memerangkap kapal-kapal yang melintas.
Hipotesis lain menyatakan, gunung berapi bawah laut di daerah itu yang menyebabkan hilangnya kapal.
Letusan dari gunung berapi ini bisa saja memicu kecelakaan seperti itu, sehingga memperkuat cerita tentang naga yang menyedot kapal dan awaknya ke kedalaman laut.
Karena aktivitas gunung berapi dan seismik bawah laut, menurut para ahli kelautan, pulau-pulau di daerah itu sering menghilang secara tiba-tiba, sementara yang baru muncul dengan kecepatan yang sama.
No comments: