Sains Terbaru, Isopoda Besar 'Darth Vader' Menghuni di Samudra Hindia
Hanya sedikit hal yang kita ketahui mengenai hal-hal mengejutkan tentang laut dalam. Laut dalam adalah lapisan terbawah dari lautan. Berada di bawah lapisan thermocline, pada kedalaman lebih dari 1828 meter.
Cahaya dari permukaan tidak dapat menyentuh area laut dalam. Umat manusia lebih baik dalam hal memetakan permukaan Mars, daripada memetakan dasar laut.
Laut dalam adalah rumah bagi banyak makhluk yang dianggap tidak wajar. Makhluk yang ditemukan di jurang bawah laut seringnya mengejutkan para peneliti. Selalu ada fitur unik dan perilaku aneh yang dimiliki makhluk tersebut.
Sebuah ekspedisi di Samudra Hindia, tepatnya di lepas pantai Jawa, berhasil menemukan spesies isopoda baru yang luar biasa. ‘Bapak’ dari semua serangga laut raksasa baru saja ditemukan. Temuan tersebut memiliki ukuran yang besar dan mirip dengan tokoh film Star Wars, Darth Vader.
Menurut LiveScience, genus Bathynomus kadang-kadang disebut sebagai "Darth Vader of the Seas" karena krustasea miliknya berbentuk seperti helm karakter antagonis. Disebut Bathynomus raksasa karena berukuran sangat besar. Makhluk yang serupa kecoa ini dapat tumbuh hingga lebih dari 30 cm (12 inci).
Ini adalah salah satu dari beberapa spesies isopoda laut raksasa yang diketahui. Seperti anggota lain dari ordonya, ia memiliki mata majemuk, tujuh segmen tubuh, dua pasang antena, dan empat set rahang.
Ukuran luar biasa dari spesies ini kemungkinan merupakan hasil dari gigantisme pada laut dalam. Hal tersebut merupakan kecenderungan bagi makhluk yang mendiami bagian laut yang lebih dalam. Mereka menjadi jauh lebih besar daripada spesies yang hidup di perairan yang lebih dangkal.
Habitat Bathynomus raksasa tampaknya berada di antara 950 dan 1.260 meter (3.117 dan 4.134 kaki) di bawah permukaan laut. Laut dalam bisa jadi merupakan tempat yang cocok bagi makhluk yang terlihat begitu menyeramkan. Area tersebut adalah bagian bawah dari apa yang biasa disebut The Twilight Zone, dinamai demikian karena kurangnya cahaya yang tersedia pada kedalaman tersebut.
Temuan ini bukanlah satu-satunya isopoda raksasa. Jauh sebelumnya, spesies lain dari isopoda laut bisa mencapai 50 cm panjang (20 inci) dan juga terlihat seperti sebuah mimpi buruk. Bagaimana pun temuan ini adalah hal yang tidak biasa karena ukurannya yang tidak masuk akal.
Penemuan spesies baru tersebut diterbitkan di ZooKeys. Sisa spesimen masih dianalisis dan laporan lengkapnya akan segera dipublikasikan. Apa manfaat dari temuan isopoda raksasa bagi sains?
Penemuan spesies baru, dalam zoologi, selalu layak untuk dirayakan. Yang baru saja ditemukan adalah hewan yang berasal dari laut dalam, salah satu daerah yang belum tentu manusia dapat menjelajah sampai ke sana.
Helen Wong dari National University of Singapore, yang ikut menulis deskripsi spesies, menjelaskan pentingnya penemuan tersebut. "Identifikasi spesies baru ini adalah indikasi, betapa sedikitnya kita tahu tentang lautan. Tentu ada lebih banyak bagi yang bisa kita eksplorasi dalam hal keanekaragaman hayati, di laut dalam wilayah kita."
Mengingat lokasi penemuannya di dasar laut terpencil, hal itu mungkin dikaitkan dengan segala macam hal mengerikan seperti naga atau pun gurita raksasa.
No comments: